Posted by: e5n5 | 16/04/2010

Hutang

Maksudnya bukan bagaimana dapat hutangan (itu bergantung sekali seberapa percaya orang lain kepadamu), tapi kapan sebaiknya kita berhutang.

JANGAN PERNAH BERHUTANG KECUALI : *

No. 1. Berhutang untuk hal yang harganya cenderung naik terus.

Misalnya rumah. Walaupun harga rumah naik turun, tapi kecenderungannya harga rumah naik terus.Rumah baru (di perumahan baru) biasanya relatif lebih mahal dibanding rumah lama dikarenakan biaya material dan harga tanah kian meningkat. Rumah sebaiknya diusahakan untuk beli, walaupun wajib kita pilih yang cicilannya sesuai kemampuan. Rumah pertama adalah ‘benteng pertahanan terakhir’ rumah tangga Anda, jadi wajib punya tapi kecil saja (T21 atau T36). Toh kalau Anda terbukti makin kaya, Anda selalu bisa beli rumah berikutnya. Kita senantiasa perlu teguh memegang indikator ‘aliran kas’ sebagai patokan keputusan pembelian.

No. 2. Behutang untuk alat produksi yang sudah jelas pendapatannya.

Misalnya buat membeli perlengkapan usaha atau menambah modal usaha.Perlu diperhatikan bahwa pastikan sudah ada pendapatan yang jelas dari alat/modal tersebut. Kalau belum jelas ya berarti tidak layak berhutang karena bisa menjadi perjudian (tidak jelas pengembalian cicilannya). Misalkan pula kita beli sepeda motor untuk berangkat kerja. Kalau setelah dihitung ternyata menjadi lebih ekonomis dibandingkan naik angkutan umum (karena Anda jadi lebih fleksibel, lebih produktif, bahkan lebih murah total ongkosnya), maka sebaiknya Anda beli walau kredit. Yang perlu diingat adalah, beli sesuai kemampuan daya cicilan Anda. Misalnya, tidak perlu beli motor baru, cukup motor bekas yang lebih murah.

No. 3. Berhutang untuk barang yang sangat dibutuhkan sekarang, walaupun nilainya merosot dalam jangka panjang.

Misalnya Anda perlu beli lemari es (walau bekas) untuk menyimpan makanan di rumah Anda. Kalau Anda tidak punya lemari es, mungkin Anda menjadi repot karena harus belanja setiap hari. Contoh lain. Suatu ketika saya membeli monitor komputer LCD hanya demi menyelamatkan mata anak saya yang senang main game di komputer. Monitor komputer LCD jelas lebih aman dibanding monitor tabung generasi sebelumnya. Karena anak saya masih kecil sehingga jangkauan lengannya pendek, maka dia duduk dekat sekali dengan monitor, jadi saya paksakan beli monitor LCD. Barang konsumtif, kebutuhan tersier, tapi penting buat sekarang (dan tak lagi penting ketika anak saya sudah besar nanti).

No. 4. Berhutang untuk menyelamatkan nyawa!

Untuk urusan nyawa, layak bagi kita untuk berhutang. Misal orang yang Anda cintai sakit, maka tak masalah untuk berhutang. Tentu saja selalu dipilih yang paling hemat dari pilihan yang tersedia. Jangan sampai karena takut berhutang maka pertolongan menjadi terlambat.

No. 5. Berhutang untuk menutup hutang lain yang lebih mencekik.

Kalau Anda bisa menemukan sumber hutang baru yang lebih baik, maka usahakanlah berpindah hutang. Misalnya, mantan bibi pembantu saat saya masih mahasiswa dulu, ternyata terlibat hutang ke rentenir karena butuh biaya untuk pengobatan anaknya yang sakit. Bunganya 10% per bulan! Akhirnya saya alihkan ke hutang lain yang lebih lunak pembiayaannya.


Leave a comment

Categories